Untuk mengenal lebih dekat para Moderator IYE! maka, rubrik Sosok Moderator IYE! kali ini menampilkan sedikit cerita ttg salah satu Moderator IYE!, Era Soekamto.
Lulusan sekolah mode Lasalle Singapura. Era M Soekamto, sempat bekerja di pabrik tekstil Tarumatex sebagai perancang. Dan mengajar pada Lassale Jakarta. Era kemudian ikut Indonesia Young Designers Contest dan menjadi juara. Dari situ mereka membentuk “Urban Crew” untuk pasar kaum muda dengan modal usaha yang mereka kumpulkan dari gaji masing-masing.
Kini Era adalah salah seorang desainer sekaligus Direktur Program Indonesia International Fashion Institute (IIFI), yang juga aktif di Ikatan Perancang Muda Indonesia (IPMI), dan juga salah satu Moderator IYE!
Dengan modal konsep dan keberanian, mereka datangi Dupont Lycra untuk menjadi sponsor peragaan tunggal mereka pertama.
Sejak itu “Urban Crew” mulai diperhitungkan dalam peta mode di tanah air. Rancangan mereka pun mulai masuk dunia hiburan. Beberapa grup musik memakai kostum rancangan mereka untuk penampilan panggung dan video klip.
Kini mungkin mereka satu-satunya merek busana karya perancang yang konsisten bergerak di jalur pakaian jadi untuk kaum muda.
Berkali-kali Urban Crew menggelar koleksi tunggal. Mereka menunjukkan kemahiran dalam hal styling busana. Tapi di lain sisi kita jadi semakin hafal dalam membaca pola styling mereka. Formulanya seperti ini : Supaya kelihatan gaya, lilitlah ikat pinggang lebar di atas paduan celana hipster dan blus ketat atau gaun.
Ngomongin soal tren mode memang enggak ada matinya. Dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Tapi, bukan berarti mode baru akan dengan mudahnya menggeser yang lama.
Beberapa trendsetter dunia macam fashion designer ternama di empat penjuru kiblat fesyen (Paris, Milan, New York, dan London) memprediksi tren mode bisa dibilang kembali lagi ke beberapa tahun lalu tanpa harus plek-plekan nyontek.
Kalau ditarik benang merahnya dari pagelaran tren tahunan yang diprediksi para pakar-pakar fesyen, baik di Indonesia maupun di luar sana, merupakan perpaduan dari pengekspresian gaya smart casual yang rileks dengan aksen vintage (antik).
Tren mode lebih menonjolkan siluet badan, baik pada cewek maupun cowok. Tren mode lebih mementingkan kenyamanan tubuh saat bergerak atau melakukan aktivitas. Kreativitas untuk menciptakan warna pada sebuah tren mode juga terasa lebih berani. Semua unsur fesyen diciptakan lebih fun dan playful.
"Prediksi lebih mengarah ke individualisme juga. Di mana setiap remaja akan lebih mengenal kepribadian mereka sendiri sehingga dengan demikian terciptalah suatu gaya yang sangat ekspresif. Semangat optimisme para remaja juga lebih terlihat playful. Otomatis remaja akan lebih smart untuk menentukan what should wear now," ujar Era M Sukamto.Tidak seperti tren mode sebelumnya, Era sempat berujar kalau tren mode sekarang lebih diciptakan oleh si pemakainya, bukan oleh para pembuat baju lagi.
Sebagai pengusaha muda yang cukup punya pengalaman jatuh bangun, Era berbagi pengalamannya di Gathering IYE!, berbisnislah sesuai dengan hobby kita, karean kita perlu passion untuk memperjuangkan bisnis yang kita rintis, kata wanita lajang yang berbibir dan mata sexy ini.
Menurut dara yang baru berpisah dengan rekan bisnisnya ini, bisnis bukan melulu uang, tapi ada nilai sosial yang jauh lebih bernilai dari sekedar uang.
"Dan jangan lupa; Tuhan akan sibuk bekerja untuk kita, saat kita sibuk bekerja untuk orang lain. Tapi Tuhan akan sibuk bekerja untuk orang lain, saat kita sibuk bekerja untuk diri sendiri." katanya sambil tersenyum manis.
No comments:
Post a Comment