Bisnis Indonesia
Entepreneur Muda
Oleh: Christovita Wiloto Managing Partner Wiloto Corp Asia Pacific
http://www.wiloto.com/ ; email: powerpr@wiloto.com
Entepreneur Muda
Oleh: Christovita Wiloto Managing Partner Wiloto Corp Asia Pacific
http://www.wiloto.com/ ; email: powerpr@wiloto.com
Pernah dengar Baba Rafi? Nama resto kebab ala Turki itu kini makin mencorong -- terutama bagi penggemarmakanan khas Timur Tengah yang ada di Surabaya. Kebab Turki Baba Rafi merupakan sajian yang diolah dengan unik dan berbahan baku daging sapi panggang. Ia tak cuma lezat dinikmati, harganya pun relatif terjangkau. Di situsnya, Baba Rafi menyediakan tiga macam kebab dengan harga antara Rp 6.000 hingga Rp 8.000. Kalau mau tambah keju atau telor, tinggal rogoh kocek Rp 1.500 lagi.
Yang menarik, resto Kebab Turki Baba Rafi saat ini telah beroperasi di lebih dari 73 outlet yang terletak di 14 kota besar yang ada di Pulau Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Baba Rafi juga melayani katering.
Tak heran kalau Presdir PT Baba Rafi Indonesia, Hendy Setiono, yang masih sangat belia baru berusia 23 tahun ini masuk dalam jajaran 10 besar pengusaha muda di bawah 25 tahun Asia versi Majalah Business Week.
Tak heran kalau Presdir PT Baba Rafi Indonesia, Hendy Setiono, yang masih sangat belia baru berusia 23 tahun ini masuk dalam jajaran 10 besar pengusaha muda di bawah 25 tahun Asia versi Majalah Business Week.
Salah satu keunggulan Baba Rafi adalah pertumbuhan bisnisnya yang luar biasa cepat, keunikan makanannya, dan proyeksi balik modal (BEP) yang hanya satu sampai dua tahun. Sementara, Ari Pratomo, pengusaha muda belia Indonesia yang lain, masuk nominasi entepreneur belia terbaik Asia.
Ario Pratomo, kini mengelola bisnis agen kargo dengan bendera PT Unique Kargonize, yang menjual ruang kargo untuk Etihad Airways, perusahaan penerbangan yang berbasis di Abu Dhabi.
Ario Pratomo mendapat pujian karena prestasi gemilangnya sejak lulus dari Edith Cowan University di Australia pada usia 20 tahun. Ia kemudian bekerja di Speedmark Indonesia, sebuah perusahaan freight forwarding. Di sana, ia membantu membuat desain untuk sistem operasi yang baru, yakni dengan menambah kecepatan booking dan arus pengapalan.
IYE!
Kita pun sering tercengang dengan apa yang dilakukan orang-orang muda itu. Bisnis mereka unik dan kreatif. Khas anak muda. Yang lebih menakjubkan lagi, keuntungan mereka tak bisa dibilang ecek-ecek, walau pada awalnya dilakukan secara just for fun.
Itulah yang dilakukan Rene Canoneo. Awalnya dia membantu temannya mengepak masakan Italia untuk dipasarkan di warung tenda ''Sambel Tomat'' di Jl Mahakam, Blok M, Jakarta. Kemudiuan, warung tendapun diubah menjadi restoran Dixie Easy Dining. Restoran ini menyajikan masakan internasional, seperti masakan Cina dan Italia. Bermula dari satu resto, kini Dixie Easy Dining memiliki enam gerai yang tersebar di seputar Jakarta. Total karyawannya pun telah berjumlah ratusan orang.
Ada juga Era M Soekamto, lulusan sekolah mode Lasalle Singapura ini sempat bekerja di pabrik tekstil Tarumatex sebagai perancang. Dan mengajar pada Lassale Jakarta. Era kemudian ikut Indonesia Young Designers Contest dan menjadi juara. Dari situ mereka membentuk “Urban Crew” untuk pasar kaum muda dengan modal usaha yang mereka kumpulkan dari gaji masing-masing.
Rene dan Era adalah salah satu member bahkan moderator milis Indonesian Young Entepreneurship atau sering disebut IYE! lengkap dengan tanda serunya, dengan alamat
Indonesia-Young-Entrepreneurship@yahoogroups.com dan website http://finance.groups.yahoo.com/group/Indonesia-Young-Entrepreneurship/
Selain itu di IYE! juga ada anak-anak muda yang berbisnis IT, laundri, pertanian, kerajian, perdagangan, franchise, toko roti, salon, properti dan banyak lagi bisnis-bisnis yang mengasyikkan lainnya.
Sebagian dengan cara yang smart bahkan memulai bisnisnya dengan Home Business, dari rumah mereka sendiri. Bagaimana dengan modal, sebagian besar mengaku bahwa modal uang memang penting namun bukan segalanya. Kecintaan dan semangat juang yang tinggi ternyata lebih merupakan modal yang luar biasa.
Sementara itu Charles Bonar Sirait, presenter muda kondang ini. Sempat menikmati kehidupan yang sangat mapan dan nyaman sebagai eksekutif di Bank Permata. Setelah bergumul dengan sungguh-sungguh dan mendengar berbagai saran dan masukkan dari para member IYE! lainnya, Charles akhirnya banting stir, keluar meninggalkan kursi empuknya di bank dan memulai petualangan barunya sebagai seorang entrepreneur muda.
Saya membuat milis ini dengan visi mengompori sebanyak-banyaknya pengusaha muda yg prima dan etis di Indonesia. Prima dan etis menjadi sangat penting karena entrepreneurship adalah sebuah sikap mental. Apalagi di kalangan anak-anak muda.
Yang menggembirakan, dalam waktu sangat singkat anggota milis IYE! ini dengan cepat mencapai lebih dari 1.000 pengusaha muda. Mereka tak cuma berasal dari Jakarta, tapi juga dari Sumatra, Sulawesi, dan Bali. Barangkali karena milis itu menggunakan bahasa Indonesia.
Ada juga Era M Soekamto, lulusan sekolah mode Lasalle Singapura ini sempat bekerja di pabrik tekstil Tarumatex sebagai perancang. Dan mengajar pada Lassale Jakarta. Era kemudian ikut Indonesia Young Designers Contest dan menjadi juara. Dari situ mereka membentuk “Urban Crew” untuk pasar kaum muda dengan modal usaha yang mereka kumpulkan dari gaji masing-masing.
Rene dan Era adalah salah satu member bahkan moderator milis Indonesian Young Entepreneurship atau sering disebut IYE! lengkap dengan tanda serunya, dengan alamat
Indonesia-Young-Entrepreneurship@yahoogroups.com dan website http://finance.groups.yahoo.com/group/Indonesia-Young-Entrepreneurship/
Selain itu di IYE! juga ada anak-anak muda yang berbisnis IT, laundri, pertanian, kerajian, perdagangan, franchise, toko roti, salon, properti dan banyak lagi bisnis-bisnis yang mengasyikkan lainnya.
Sebagian dengan cara yang smart bahkan memulai bisnisnya dengan Home Business, dari rumah mereka sendiri. Bagaimana dengan modal, sebagian besar mengaku bahwa modal uang memang penting namun bukan segalanya. Kecintaan dan semangat juang yang tinggi ternyata lebih merupakan modal yang luar biasa.
Sementara itu Charles Bonar Sirait, presenter muda kondang ini. Sempat menikmati kehidupan yang sangat mapan dan nyaman sebagai eksekutif di Bank Permata. Setelah bergumul dengan sungguh-sungguh dan mendengar berbagai saran dan masukkan dari para member IYE! lainnya, Charles akhirnya banting stir, keluar meninggalkan kursi empuknya di bank dan memulai petualangan barunya sebagai seorang entrepreneur muda.
Saya membuat milis ini dengan visi mengompori sebanyak-banyaknya pengusaha muda yg prima dan etis di Indonesia. Prima dan etis menjadi sangat penting karena entrepreneurship adalah sebuah sikap mental. Apalagi di kalangan anak-anak muda.
Yang menggembirakan, dalam waktu sangat singkat anggota milis IYE! ini dengan cepat mencapai lebih dari 1.000 pengusaha muda. Mereka tak cuma berasal dari Jakarta, tapi juga dari Sumatra, Sulawesi, dan Bali. Barangkali karena milis itu menggunakan bahasa Indonesia.
Namun, anggota milis ada pula anak-anak muda entrepreneur Indonesia yang tinggal di belahan bumi lain seperti Asia, Eropa, Amerika dan Australia.
Ini, merupakan indikasi positif kian menggeliatnya kiprah para entepreneur muda Indonesia. Kita boleh berharap beberapa tahun lagi akan muncul jutaan pengusaha-pengusaha muda yang prima dan etis di Indonesia. Artinya juga akan muncul jutaan perusahaan-perusahaan bisnis baru yang akan membangun Indonesia dengan paradigma baru dalam dunia bisnis yang lebih prima dan etis serta lebih menggairahkan.
